Gereja yang mewartakan Kabar Gembira/Kerygma
A. Mendalami Kitab Suci tentang perutusan Murid-murid Yesus dan pesan-Nya bagi kita
-.Matius 28:16-20
1. Yesus memberi perintah untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia
2. Cara pewartaan yang sebaiknya kita gunakan di zaman ini di tanah air kita adalah melalui kesaksian hidup dengan tetap
menghargai budaya dan agama lain, dan lain-lain
3. Yang perlu kita perhatikan supaya pewartaan kita berhasil: apa yang kita wartakan haruslah kita amalkan dalam keseharian kita
-.Kesimpulan:
1. Bentuk pewartaan: Sabda Allah
2. Pola pewartaan Sabda Allah:
*pewartaan verbal/kerygma: khotbah, homili, katekese, pendalaman KS, dan lain-lain
*pewartaan dalam bentuk kesaksian hidup/martyria
3. Dua tuntutan dalam pewartaan:
*mendalami/menghayati Sabda Tuhan
*mengenal umat/masyarakat
C. Mendalami Magisterium dan para pewarta Sabda
1. Magisterium: “wewenang mengajar”, penafsir otentik Sabda Allah. Bersifat infalibel (kebal salah), menyangkut iman dan moral, yang secara nyata ditetapkan oleh Yesus
2. Pewarta Sabda: para pengkhotbah, katekis, guru agama, dan lain-lain. Yang dituntut dari mereka: kesatuan mesra dengan Tuhan, mengenal realitas umat.
Gereja yang menjadi saksi Kristus/Martirya
A. Mendalami makna menjadi saksi Kristus
1. Pewartaan tentang Yesus tidak selamanya dengan kata-kata, melainkan dengan kesaksian hidup. Inilah pewartaan yang akan memikat orang
2. Pewartaan dengan perbuatan sering lebih unggul daripada pewartaan dengan kata-kata karena pewartaan dengan perbuatan lebih menyentuh realitas dan membuat orang mudah untuk mengikutinya
3. Bentuk pewartaan yang lebih cocok di negeri kita yang sangat majemuk dalam kepercayaan dan budaya ini adalah bentuk pewartaan dengan kesaksian hidup yang benar
B. Mendalami kesaksian hidup sebagai martir
-.Mendengarkan cerita “USKUP AGUNG ROMERO, MARTIR ABAD MODERN”
1. Kesaksian hidup yang diwartakan oleh uskup agung Romero: melayani orang miskin dan tertindas, mengeritik cara kerja penguasa yang tidak benar
2. Kesaksian hidup dengan mempertaruhkan nyawa dan darah disebut martir.
-. Sehubungan dengan beberapa orang yang rela mati demi imannya kepada Yesus
Kristus:
*St.Sebastianus: dihukum mati dengan panah karena menolak menyangkal iman akan Kristus.
*St.Tarsisius: mati karena menolak saat dipaksa oleh orang kafir menyerahkan hosti suci.
*St.Regina: gadis cantik yang menolak ketika dipinang oleh gubernur kafir. Ia didera/disiksa/dipenggal kepalanya.
*St.Maria Goreti: Rela mati daripada diperlakukan tidak senonoh.
*P.Maximilianus Kolbe: rela mati dibunuh di kamp konsentrasi Nazi Jerman untuk menggantikan seorang Bapa keluarga.
GEREJA YANG MELAYANI
A. Mendalami semangat pelayanan gereja menurut terang Kitab Suci
-.Markus 10:35-45:
1. Pesannya sehubungan dengan kepemimpinan, Yesus berkata bukan memerintah melainkan melayani
2. Ciri-ciri pelayanan gereja itu bersikap sebagai pelayan, setia kepada Kristus, berorientasi pada kaum miskin
3. Bentuk-bentuk pelayanan gereja masa kini di tanah air kita: pelayanan di bidang kebudayaan, pendidikan, kesejahteraan, politik dan hukum
B. Dasar pelayanan dalam gereja
1.1. Barang siapa menyatakan diri murid, ia wajib hidup sama seperti hidup Kristus (1 Yohanes 2:6)
1.2. Yesus yang mengambil rupa seorang hamba (Filipi 2:7)
1.3. Yesus bersabda:”Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan” (Lukas 17:10)
Ciri-ciri pelayanan gereja antara lain:
2.1. Bersikap sebagai pelayan
2.2. Kesetiaan kepada Kristus sebagai Tuhan dan guru
2.3. Orientasi pelayanan gereja terutama ditujukan kepada kaum miskin
2.4. Kerendahan hati
Bentuk-bentuk pelayanan gereja antara lain:
3.1. Pelayanan di bidang kebudayaan dan pendidikan
3.2. Pelayanan di bidang kesejahteraan
3.3. Pelayanan di bidang politik dan hukum
C. Kisah 3 tokoh gereja zaman modern ini yang sungguh memiliki semangat pelayanan bagi masyarakat yakni:
1. Ibu Theresa, dijuluki rasul kaum miskin dan hina dina. Tahun 2003 oleh Paus Yohanes Paulus II diangkat sebagai orang kudus (beata).
2. Uskup agung Helder Camera, dari Olinda di Brasilia, terkenal sebagai uskup pelayan dan pengabdi kaum miskin.
3. Rm.B.Mangunwijaya, Pr: pejuang kaum miskin dan tersingkir di Kali Code dan bendungan Kedung Ombo. Ia mendirikan sekolah bagi anak-anak miskin dan kurang mampu.