-->

Modul PAKat Kelas XI Semester 1: Gereja sebagai Persekutuan Terbuka

1. Gereja sebagai persekutuan yang terbuka

l Model Gereja Institusional Hirarkis Piramidal. Menonjol dalam beberapa hal:

  1. Oranganisasi lahiriah yang tertata rapi
  2. Kepempimpinan yang tertahbis atau hirarki
  3. Hukum dan peraturan yang jelas untuk menjaga kelangsungan suatu institusi
  4. Sikap yang agak triumfalistik dan tertutup

l Model Gereja sebagai sebagai persekutuan umat. Menonjol dalam beberapa hal:

  1. Hidup persaudaran karena iman dan harapan yang sama
  2. Keikutsertaan semua umat dalam kehidupan menggereja
  3. Hukum dan peraturan perlu, tetapi sangat dibutuhkan peranan hati nurani dan tanggung jawab

l Keanggotaan dalam Gereja sebagai persekutuan umat

1. Golongan Hirarki. Hirarki adalah: golongan orang-orang yang ditahbiskan untuk tugas kegembalaan; mereka menjadi pemimpin dan pemersatu umat, sebagai tanda efektif dan nyata kehadiran Kristus sebagai kepala umat

Tugas-tugas hirarki :

a. Menjalankan tugas kepemimpinan dalam komunikasi iman, mempersatukan umat dalam iman, memberi petunjuk, nasihat dan teladan

b. Menjalankan tugas-tugas Gerejani seperti merayakan sakramen, mewartakan sabda Tuhan

2. Biarawan-biarawati

Biarawan-biarawati adalah: anggota umat yang mengucapkan kaul kemiskinan, ketaatan dan kemurnian/keperawanan; ingin selalu mengabdi Kristus dan melayani sesama; mereka menjadi tanda yang mengingatkan kita bahwa kekayaan, kekuasaan, kenikmatan tidak absolut/abadi, maka kita tidak boleh mendewa-dewakannya; kita hendaknya mengarahkan hidup pada kerajaan Allah yang akan datang.

3. Kaum awam

Kaum awam adalah: semua orang beriman Kristen yang tidak termasuk dalam golongan tertahbis dan biarawan-biarawati; mereka adalah orang-orang yang dengan pembaptisannya menjadi anggota Gereja dan dengan caranya sendiri mengambil bagian dalam tugas Kristus sebagai imam, nabi dan raja; mereka mengemban kerasulan dalam tata dunia baik dalam keluarga maupun dalam masyarakat

l Gereja sebagai persekutuan umat dalam terang Kitab Suci (Kis 4 : 32 – 37)

l Beberapa cara yang dilakukan untuk menunjukkan Gereja yang bersifat terbuka

1. Gereja selalu siap untuk berdialog dengan agama dan budaya mana saja: dialog pengalaman iman untuk saling mengenal, menghargai dan memperkaya karena dalam agama lain terdapat benih-benih kebenaran dan keselamatan.

2. Kerja sama atau Dialog karya

Sasaran yang hendak diraih dalam kerjasama dengan agama lain adalah pembangunan manusia dan peningkatan martabat manusia; biasanya berlangsung dalam kerangka kerjasama dengan organisasi-organisasi internasional (mempromosikan perdamaian internasional, menangani pengungsian, korban perang, bencana

3. Berpartisipasi aktif dan bekerja sama dengan siapa saja dalam membangun masyarakat yang adil, damai

LihatTutupKomentar